Wednesday, December 16, 2009

Poning Eden...


Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamualaikum w.b.t...

Selawat ke atas junjungan besar nabi Muhammad s.a.w. serta ahli keluarganya, para sahabat, tabi'in dan tabi' tabi'in...seterusnya kepada pembaca sekalian semoga kalian sentiasa berada di dalam keredhaan Allah selalu hendaknya...Alhamdulillah bersyukur kita kepada Allah s.w.t yang masih memberi kita peluang untuk beramal dan mengumpul bekal yang secukupnya untuk perjalanan kita yang seterusnya.Entry kali ini adalah hanya secebis pengalaman yang tidak seberapa dan tidak ada nilainya....selamat membaca

Pada hari Isnin 14hb Dec 2009 bersamaan 27 Zulhijjah yang lalu,penulis dan rakan penulis (seorang pensyarah disalah sebuah IPTS di sekitar Bangi) perlu menghadirkan diri di sana sebagai pemantau kelas bimbingan umum untuk para pelajar situ. Kelas bimbingan ini diadakan pada waktu malam selepas Isyak dan bertempat di surau IPTS tersebut.

Sebelum kelas bermula...kami menunaikan solat Isyak di surau.Dan kebanyakannya adalah pelajar dari luar negara yang memenuhi perkarangan surau untuk menunaikan solat Isyak berjemaah.Ini maklumat sahih yang penulis perolehi berdasarkan cerita sahabat penulis(pensyarah di situ).Budak-budak melayu???? hmmm..bak kata anak saudara penulis hampeh sehampeh hampehnya..ada la dalam 3 hingga 4 orang..teringin je penulis rasa nak interview pelajar-pelajar melayu di situ . tidak ada perasaan malukah kalian 'surau Malaysia' telah dimeriahkan oleh orang luar???...di mana sensitiviti mereka menghilang?...

Tetapi itu bukan cerita yang ingin penulis huraikan...nampak tak gambar di atas?... hah gambar ni sengaja penulis ambil dari belakang....adakah perkara seperti ini biasa? pelajar-pelajar perempuan (luar negara) menunaikan sembahyang dalam keadaan aurat yang tidak ditutup secara sempurna...pening-pening..tidak adakah yang menegur?..Apabila situasi itu berlaku di depan mata, jenuh jugak lah penulis berfikir-fikir, mencari penyelesaian dari mazhab yang 4...rasanya tak de pulak...ini maklumat yang penulis ada...

Khilaf Para Ulama Tentang Batasan Aurat Wanita dalam Shalat

Sebenarnya jika mahu lebih diperdalam lagi, masih bisa kita dapati beberapa perbedaan sederhana dari pandangan para ulama tentang batasan aurat wanita dalam shalat. Beberapa di antaranya yang dapat kami sebutkan di sini antara lain:

a. Mazhab Hanafiyah

Menurut mazhab ini, batas aurat wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali bathinul kaffaini (bagian dalam tapak tangan) dan dzahirul qadamaini (bagian luar tapak kaki). Maka shalat dengan terlihat bagian dalam tapak tangan hukumnya boleh. Sebagaimana bolehnya terlihat kedua tapak kaki bagian luar hingga batas mata kaki.

b. Mazhab Malikiyah

Dalam mazhab ini ada dua macam aurat, yaitu mughalladzah (berat/besar) dan mukhaffafah (ringan/kecil). Aurat mughalladzah batasnya antara pusat dan lutut. Sedangkan aurat mukhaffafah antara seluruh tubuh kecuali wajah dan kedua tapak tangan luar dan dalam.

Kemudian batasan itu dikaitkan dengan hukum batalnya shalat lantaran terbukanya masing-masing jenis aurat ini. Bila yang terbuka aurat mughalladzah, shalatnya batal dan dia harus mengulangi shalatnya dari awal lagi. Hal itu seandainya dia mampu menutupnya tapi membiarkannya saja.

Sedangkan bila yang terbuka aurat mukhaffafah, shalatnya tidak batal, meskipun membiarkannya hukumnya haram atau makruh. Dan dia pun tidak harus mengulang shalatnya, hukumnya sebatas mustahab (dianjurkan) untuk mengulangi shalat seandainya waktunya masih tersisa.

c. Mazhab Asy-Syafi'i

Menurut mazhab ini, batas aurat wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali wajah dan kedua tapak tangan, dzhahiruhma wa bathinuhuma. Maksudnya yang bukan termasuk aurat adalah wajah dan kedua tapak tangan baik bagian dalam maupun bagian luar. Maka shalat dengan terlihat wajah dan kedua tapak tangan bagian dalam dan luar hukumnya boleh, karena bukan termasuk aurat.

d. Mazhab Hambali

Menurut mazhab ini, batas aurat wanita adalah seluruh tubuhnya, kecuali hanya wajahnya saja. Sedangkan kedua tapak tangan baik bagian dalam tapak tangan bagian luarnya termasuk aurat. Maka di dalam shalat yang boleh terlihat hanya wajahnya saja, sedangkan tapak tangan luar dalam termasuk aurat yang wajib ditutup.

hah....ada tak? atau penulis terlepas pandang....aduhhhh....bila dah nampak ia menjadi tanggungjawab penulis untuk membetulkannya...dengan cara apa?....mungkin dengan menggunakan saluran yang betul dan tepat di situ (IPTS yang dimaksudkan)...ya Allah mudahkan urusan hamba...minggu depan giliran penulis untuk beri 'talk' kepada para pelajar....siap 'korang'...U TURN Ke Jalan Yang Lurus....wallahu a'alam...

No comments: